Ini adalah peringatan buat para lelaki
yang keranjingan pornografi. Studi terbaru menunjukkan, kebiasaan
mengakses atau menyaksikan situs porno di usia muda ternyata bisa sangat
merugikan bagi kehidupan seksual di masa dewasa.
Laporan
terbaru para ahli yang tergabung dalam Italian Society of Andrology and
Sexual Medicine menyatakan, banyak pria yang sudah mengakses pornografi
sejak usia belia (sekitar usia 14) mengalami gangguan libido pada usia
20-an. Mereka kecanduan pornografi setiap hari sehingga mengalami
penurunan gairah seksual, bahkan ada yang sampai tidak mampu ereksi.
Seperti
dilaporkan kantor berita Italia ANSA, kesimpulan ini didasarkan atas
hasil penelitian yang melibatkan 28.000 responden. Menurut para ahli,
gangguan yang dialami pria ini dapat dikategorikan sebagai anoreksia seksual.
Di
mata konselor dan psikolog Marnia Robinson, penulis buku Cupid’s
Poisoned Arrow: From Habits to Harmony in Sexual Relationships, fenomena
lelaki kecanduan pornografi ini bukanlah hal baru.
Menurutnya,
tak sedikit pria saat ini mengalami masalah libido karena sudah terjebak
dalam pornografi. Robinson, yang beserta suaminya Gary Wilson membuat
situs www.yourbrainonporn.com, menyatakan, fenomena ini dapat dilihat
dari ratusan thread diskusi dalam situs tersebut di mana pengakses dari
25 negara mengakui mengalami masalah dan gejala gangguan seksual ini.
"Banyak
anak muda sekarang tumbuh berkembang bersama akses pornografi internet
kecepatan tinggi. Survei (di Italia) ini cocok dengan apa yang kami
pantau selama bertahun-tahun bahwa para lelaki ini mengalami gejala
kecanduan," kata Robinson.
Fakta ini, menurut American
Society of Addiction Medicine, telah menempatkan pornografi menjadi
sebagai salah satu bentuk pemicu adiksi yang perlu ditangani. Dalam
definisi yang dirilis pada April lalu disebutkan, perilaku apa pun yang
sifatnya memberikan imbalan atau penghargaan dan tidak sebatas barang
dapat menimbulkan adiksi atau kecanduan, termasuk di antaranya
"aktivitas seksual".
"Inilah apa yang kita sebut dengan proses adiksi," ungkap David Smith, MD, mantan Presiden American Society of Addiction Medicine dan penulis buku Unchain Your Brain.
"Bukti
menunjukkan, Anda bisa menjadi kecanduan terhadap dopamin. Perilaku
seperti pornografi, makan atau berjudi melepaskan hormon dopamin dan
semua ini dapat memicu adiksi. Itulah sebabnya kami memasukkannya dalam
definisi baru," jelas Smith.
Menurut Wilson, internet akan
membuat akses terhadap pornografi menjadi sangat mudah sehingga
memudahkan otak terhubung dengan sejenis stimulus visual. Pornografi
jenis baru ini akan mempercepat pengeluaran hormon dopamin, tetapi juga
dapat menyebabkan seseorang ketergantungan dan tak bisa mencapai
kepuasan.
"Oleh
karenanya, ketika mereka berada di tempat tidur bersama pasangan dengan
kondisi lampu gelap, mereka tidak akan mendapatkan stimulus visual yang
mereka butuhkan sehingga tidak bisa melakukannya," ujar Robinson.
Meski demikian, gangguan seksual ini masih dapat diatasi melalui terapi. Menurut Robinson, waktu untuk menyembuhkan anoreksia sekual pada setiap individu bervariasi.
"Untuk
lelaki dewasa perlu waktu sekitar 8 pekan untuk terapi penyembuhan.
Tetapi untuk lelaku muda, di usia 20-an yang kecanduan pornografi perlu
waktu 3 hingga 4 bulan karena mereka tidak terhubungan dengan pasangan
dan sentuhan nyata sewaktu muda," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar